1 / 45

Oea khairsyaf

EFUSI PLEURA. Oea khairsyaf. DEPARTEMEN PULMONOLOGI & I.K RESPIRASI FK UNAND - RS M DJAMIL PADANG. Efusi Pleura. Defenisi : Terbentuknya cairan dalam rongga pleura lebih dari normal. Cairan pleura Normal cairan pleura < 20 ML Fungsi cairan untuk lubrikasi

nemo
Download Presentation

Oea khairsyaf

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EFUSI PLEURA Oeakhairsyaf DEPARTEMEN PULMONOLOGI & I.K RESPIRASI FK UNAND - RS M DJAMIL PADANG

  2. Efusi Pleura • Defenisi : • Terbentuknya cairan dalam rongga pleura lebih dari normal

  3. Cairan pleura • Normal cairan pleura < 20 ML • Fungsi cairan untuk lubrikasi • Cairan dibentuk dari pleura parietal dan di absorbsi di pleura parietal melalui sistm limp untuk pleura viseral tebal • Pembentukan cairan 0,01 ml/kg/jam dimana 25 x lebih kecil dr kemampuan absorbsi sist limp • Capasitas sistim limp menyerab 0,25 ml/kg/ jam

  4. Pergerakancairanantarakapiler pleura danrongga pleura menuruthkm starling Q = Lp . A. q (Pcap – Pple) – (Ocap – Ople) Q; pergerakancairan Lp; koefisienfiltrasi A; luaspembuluhdarah q; kemampuanmembranuntukdilewati P cap; tekhidrostatikkapiler P ple; tekhidrostatik pleura O cap; tekonkotikkapiler O cap; tekonkotik pleura Tetap Dapat berobah

  5. Mekpembcairan pleura normal Cavum pleura Ple visceral Ple parietal Tek hidro + 30 - 5 24 35 29 6 0 29 29 + 34 + 5 + 34 Tek onko

  6. Patogenesis efusi pleura 1.Pembentukan meningkat • Peningkatan tek intravaskuler pleura ( hidrostatik meningkat ) • Gagal jantung • Peningkatan cairan di intersisial paru • Udem paru • Peningkatan cairan di peritoneum • Acites • Peningkatan permeabilitas vaskuler • Proses peradangan, keganasan • Peningkatan protein intra pleura

  7. Patogenesis efusi pleura 1.Pembentukan meningkat • Penurunan tekanan intra pleura • Atelektasis • Penurunan tekanan koloid osmotik vaskuler • Hipoalbuminemia • Ruptur ductus torasikus • Chylothorax • Ruptur pembuluh darah • Hemothorax

  8. Patogenesis efusi pleura 2. Penurunan kemampuan absorbsi • Obstruksi sist limp pleura parietal • Penekanan oleh masa tumor • Peningkatan tekanan intravaskuler • Gagal jantung 3. Gabungan no 2 dg no 3 • Contohnya pada kasus • Gagal jantung • Tumor paru

  9. ETIOLOGI EFUSI PLEURA • INFEKSI • TUBERKULOSIS • NON TUBERKULOSIS • Pneumonia ( para pneumonia efusi ) • Jamur • Parasit • Virus • NON INFEKSI • Hipoproteinemia • Neoplasma • Kelainan sirkulasi/ gagal jantung • Emboli paru • Atelektasis • TRAUMATIK ( HEMOTORAX )

  10. Macam-macam bentuk cairan pleura; • Exudat • Transudat • Darah ( hematotorak ) • Pus ( empiema ) • Xilotorak

  11. Macam-macam sifat cairan pleura A. EKSUDAT: • Peningkatanpermeabilitasvaskulersehinggaakanterjadiperembesancairandan protein ke pleura • Infeksi TB • Infeksi NON TB ( pneumonia, jamur, virus ) • Keganasan ( Primer , Metastase)

  12. Macam-macam sifat cairan pleura B. TRANSUDAT : • Perembesan cairan yg tidak/sedikit disertai perembesan protein • Mekanisme ada 3 • Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler • Penurunan tekanan koloid osmotik kapiler • Penurunan tekanan intra pleura Terbentuknya cairan bisa ok satu atau lebih mekanisme ini • etiologi • Gagal jantung • Sirosis hepatis  Asites • Atelektasis • Sindrome nefrotik • Meigs syndrome • Keganasan efek secara tidaklangsung oleh proses keganasan seperti hipoalbumin

  13. Perbedaan eksudat dg transudat Kriteria light LDH cairan pleura/ LDH serum > 0,6 LDH cairan pleura / LDH serum > 2/3 protein pleura / serum > 0,5

  14. Diagnosis • Anamnesis • PF • RO • Lab / Analisa cairan pleura • Proof punksi ( pembuktian dengan melakukan injeksi pada lokasi yg di curigai ) • Sitologi cairan pleura • Biopsi pleura

  15. 1. GAMBARAN KLINIK/ ANAMNESIS • Demam +/- • Rasa penuh/tak enak didada / nyeri +/- • Batuk-batuk • Sesak nafas • Posisi tidur lebih enak miring ke arah yg sakit • Gej klinis efusi pleura tergantung jumlah cairan • Gejala klinis tergantung penyakit dasarnya

  16. 2. PEMERIKSAAN FISIS: • Kelainan (+) bila cairan > 500 cc, • Inspeksi, • Statis tampak lebih cembung • Dinamis gerakan tertinggal • Palpasi, • Fremitus, menurun • Perkusi, • Redup - pekak • Auskultasi • Suara nafas hilang

  17. 3. RADIOLOGIS Ro PA • RADIOLOGIS PA • Terlihat bila cairan > 300 cc • Sudut kosto preniku tumpul ± 100 cc • Tampak garis Ellis D‘amoiseau • Pendorongan kearah yg sehat • perselubungan homogen dmn lateral lebih tinggi dari medial • Sela iga melebar

  18. Radiologis • Apabila hasil RO PA meragukan terhadap cairan • CT-Scan • untuk cairan sedikit 50 cc • lateral dekubitus kanan/ kiri • Prinsipnya cairan akan berpindah ke tempat yg lebih rendah

  19. 4. ANALISA CAIRAN PLEURA • RIVALTA : + / - • PROTEIN : GR / 100 ML • LEUKOSIT : / mm 3 • GLUKOSA : MG / 100 • ADA : U / L • DIFF. COUNT : • PMN : % • MN : % • BTA : + / - • Amilase

  20. Rivalta ; Exudat ( + ) Transudat ( - ) • PROTEIN • Exudat Protein > 3 gr/ dl • Transudat protein < 3 gr / dl • LEUKOSIT • Transudat < 1000/mm3 • Exudat > 1000/mm3

  21. GLUKOSA • < 30 MG / 100 CC : • PLEURITIS RHEUMATOID • < 60 MG / 100 CC : • TB • KEGANASAN • PENURUNAN KADAR GLUKOSA KARENA • GLIKOSIS EKSTRA SELULER • GANGGUAN DIFUSI KARENA KERUSAKAN PLEURA

  22. ADA • Enzimkatalaseadenosininosine • > 70 u/l spesifik TB • Diffcount • pmn > akut • mn > kronis • AMILASE • Exudat ( pankreatitis, keganasan, rupturesofagus )

  23. PENATALAKSANAAN: • Obati penyakit dasar • Punksi pleura: • INDIKASI • Diagnostik • Paliatif ( mengurangi gejala; sesak nafas ) • Cairan produktif • Punksi pleura dapat di lakukan; • WSD atau mini WSD

  24. POINT OF ENTRY(First) • Standard: Mid Axillar Line ICS 5, 6, 7 for Pleural Effusion

  25. Penatalaksanaan pleurodesis • Obat-obatan • Antibiotik ( tetrasiklin 1500mg, doxycycline 500mg ) • Talk slurry 400 mg/kg, talk 10 gr/ 250 ml • Anti kanker ( bleomycin 60 mg ) • Betadin, darah • Efek samping • Nyeri • Efusi pleura lokulated • Shunt - pleuroperitonium

  26. C. EMPIEMA Defenisi ; Adanya pus dalamrongga pleura kulturbakteri (+) WBC > 15000/mm3 protein > 3 gr/dl

  27. Gejala klinis • Demamtinggi, nyeri dada karenagesekan pleura parietal dg viseralpadakeadaan pus masihsedikit • Batuk-batukdengan sputum banyakdanjikatelahterjadivistelbronkopleura sputum akanbercapur dg pus. Gambaranradiologisakantampak “air fluid level “dandikenaldenganpiopneumotorak • Gejalasamadenganefusi pleura • Etiologinyaseringdisebabkanaspirasidaribakteripenderitagigiberlobang ( abses ) atauabsesparu

  28. Piopneumotorak

  29. Patofisiologi Cairan steril WSD (-) ( para pneumonia efusi) Stad exudtiva Fibrin (+) WSD (+) Ph & glukosa ( ) LDH ( ) Std fibropurulen Std organissi Empiema nesesitasis Fistulo bronkopleura

  30. Fase eksudatif • Permulaan dimana cairan steril dan encer • Sel leukosit pmn masih sedikit dan ph normal • Fase fibropurulen • Cairan sudah pus, bakteri (+) • Ph dan glukosa rendah LDH meningkat • Fase organisasi • Pus tambah kental “ peel “ • Komplikasi jika tidak di pasang WSD ; • Pus akan keluar sendiri melalui dinding dada di sebut dg Empiema nesesitasis • Fistulo bronkopleura

  31. ETIOLOGI Etiologinya sering di sebabkan aspirasi dari bakteri penderita gigi berlobang ( abses ) atau abses paru • Infeksi paru • Pneumonia, Tuberkulosis, abses • Bedah torax • Trauma • Esofagus perforasi • Spontan pneumotorak • Torakosentesis • Subdiapragma infeksi • Septisemia • Gigi berlobang dan abses paru sering sebagai sumber penyebab bakteri anaerob

  32. PENATALAKSANAAN • Anti biotik sesuai dengan etiologi / kultur • Anaerob drug of choice adalah metronidazole 3-4x 500mg • Prinsip tidak boleh ada pus di rongga pleura • Pemasangan WSD/ torax tube • Bilasan betadine • Kapan wsd di lepaskan • Operasi • Dekortikasi • Fistulorapi

  33. D. CHYLOTHORAK • Defenisi; terdapatnya cairan limfe ( chyle) di pleura ok robeknya duc torasikus • Sifat; • Bakteriostatik • Tidak mengiritasi • Opalesen “ milky “ • Tidak berbau busuk • Komposisi • Kolesterol • Kilomikron • Trigliserida • limfosit

  34. Gejala klinis • Tergantung penyakit dasar • Gejala dari efusi pleura ( sesak nafas terutama waktu aktivitas dan perubahan posisi tidur, dada bagian yang sakit terasa penuh ) • Cahexia kerena kehilangan banyak lemak, kolesterol dll • Produksi cairan meningkat setelah makan yang berlemak

  35. CHYLE Duk Torasikus LEMAK (KILOMIKRON) 2 – 10 x 1500 – 2500 ml / hari • CYSTERNA CHYLI • (RETRO PERIT • Lumbal 2

  36. Etiologi • Invasi tumor ganas • limpoma • Trauma • Idiopatik • Kongenital

  37. Pseudochylothorax/ chyliform • Pseudo/chyliform adalah efusi pleura menyerupai susu dan mengandung tinggi lipid tapi bukan di sebabkan oleh kerusakan duct torasikus. • Patogenesisnya tidak di ketahui tapi sering ditemukan pada efusi pleura lama rata2 5 tahun • Gejala klinis asimtomatik • Radiologis tampak penebalan dan kalsifikasi pleura

  38. Penatalaksanaan • WSD • Untuk tujuan pleurodesis • Kerugian banyak kehilangan lemak,protein, elektrolit dan limposit sehingga akan terjadi malnutrisi • Diet rendah lemak • Shunt pleuro peritonium • Torakotomi • Terapeutik ; reseksi masa tumor • Simtomatik ; ligasi duct torasikus • Diagnostik ; PA • Sitostatika/ radiasi

  39. E. HEMATOTORAK • Darah dalam rongga pleura • Gejala klinis • Sama dengan efusi pleura + penyakit dasar • Lab; anemia • Etiologi • Traumatik, iatrogenik, neoplasma • Diagnosis • Etiologi (+) • Ro torak; efusi pleura • cairan pleura; darah, Ht > ½ Ht perifer

  40. Pengobatan • Penyakit dasar • WSD • Torakotomi • Perdarahan > 200 ml/ jam • Perdarahan tak berhenti 4-6 jam

  41. SEKIAN TERIMA KASIH

More Related