bc

Siblings Goals

book_age4+
38
FOLLOW
1K
READ
family
goodgirl
single mother
sweet
small town
brothers
sisters
like
intro-logo
Blurb

lima orang anak yang masih kecil baru saja ditinggalkan oleh seorang ayah yang selalu mereka banggakan untuk selamanya.

sang ibu yang awalnya putus asa, tetapi dengan melihat anak anaknya dia menjadi wanita yang kuat.

persaudaraan mereka mengalami banyak cobaan, hal itu membuat mereka terus bersama dan bergantung sama lain.

chap-preview
Free preview
complete family
pada suatu sore sekitar jam 4 ada sebuah sepeda motor berhenti di perkarangan rumah sederhana. sepeda motor itu dinaiki oleh seorang pria dewasa mungkin berkisar 35 an tahun, dibelakang nya ada dua anak yang perempuan duduk paling belakang berumur sekitar 12 tahun dan ditengah tengah duduk seorang anak laki laki berumur 9 tahun. kedua anak itu tampak kelelahan dengan seragam sekolah mereka, dan juga pria dewasa dengan pakaian rapi nya seperti karyawan kantor biasa. "kak, bang sudah sampai ayo turun" ucap pria tersebut mengajak anak perempuannya. "iya yah" anak perempuan itu pun turun dari kereta dan disusul adik laki lakinya yang tadi duduk ditengah. sang ayah pun menyusul anaknya yang memasuki rumah itu terlebih dahulu. "assalamu'alaikum" ucap anak perempuan itu. "wa'alaikumussalam" ucap sang bunda dari dalam rumah sambil menggendong bayi laki laki yang tampak baru mandi. kedua anak yang baru pulang sekolah itu pun dengan cepat menghampiri sang bunda untuk melihat adik bayi mereka. bayi laki laki yang baru 10 bulan itu pun di dudukkan di sebuah kursi khusus bayi saat makan. "sebelum main sama adek adit, kak Maryam sama bang Hary ganti baju dan mandi dulu ya" ucap sang bunda pengertian pada anaknya, sedang kan sang ayah sudah daritadi bermain dengan bayi kecilnya. "baik bunda" ucap Maryam dan Hary bersamaan. setelah kepergian kedua anak itu tinggallah ayah, bunda, dengan adik bayi yang imut itu. "Bun, Milan sama Lala mana?" tanya sang ayah. "dikamar, Milan mengerjakan pr, dan Lala tentu saja mengikutinya" ucap sang bunda dengan kekehan kecil. "kalau begitu, ayah ke kamar dulu ya melihat mereka" ucap sang ayah pamit menuju kekamar anaknya. sesampainya dikamar bukanlah pemandangan sedang belajar dilihatnya tapi seorang anak laki laki berusia 6 tahun yang sedang tertidur, diatas perut anak laki laki itu ada kaki seorang anak perempuan yang tertidur disampingnya berusia 3 tahun. posisi tidur terlentang yang lucu membuat sang ayah tertawa melihatnya dan juga tersenyum tipis melihat peralatan belajar yang berserakan. sang ayah pun membereskannya dengan rapi lalu mengecup kedua kening anaknya, setelah itu pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. sang ibu menyapu rumah sedangkan sang bayi asik main dikursi nya dengan tenang. tak lama datanglah Maryam dan Hary yang sudah mandi menuju adik bayi mereka, bermainlah mereka bertiga disana. sang ayah yang sudah siap mandi pun berjalan ketempat ketiga anaknya tapi saat melewati kamar Milan dia mendengar suara gaduh didalam, saat masuk kedalam... "hei ada apa ini?" tanya sang ayah pada kedua anaknya yang sedang bertengkar. "yah, Lala mengambil celana Abang" ucap Milan pada sang ayah sambil menunjukkan sang adik yang tengah melompat lompat di atas kasur sambil memegang celana pendek abangnya. Lala gadis itu sangat usil begitu juga Milan jadi tak heran mereka selalu bertengkar setiap hari. terlihat Lala yang hanya memakai pakaian dalam sambil menjulurkan lidahnya ke abangnya. sang Abang juga dengan pakaian dalamnya berusaha menangkap sang adik yang usil itu. "udah Lala kasih ke Abang celana nya" ucap sang ayah menghampiri Lala dan menggendongnya. Lala pun melemparkan celana itu kearah abangnya. lalu bermanja manja digendongan sang ayah. "ayah Lala sudah mandi sendiri" ucap gadis yang tengah digendong itu dengan gaya celat nya. "ha yang bener?" tanya sang ayah sambil tersenyum bangga. "iya dong" ucap bangga gadis itu. "kalau tidak Abang bantu pasti sabun dan sampo sudah terbuang buang" ucap Milan dengan nada ejekkannya. "ih abaaang" ucap kesal sang gadis digendongan sang ayah. "hahaha, udah udah Lala memang anak pintar kok" ucap sang ayah sambil tertawa. "abang juga kan yah" tanya sang anak laki laki itu sambil memakai baju dan celananya. "iya dong anak ayah semuanya pintar" ucap sang ayah sambil menurunkan Lala dan memakaikan baju Lala. setelah Milan dan Lala sudah berpakaian, sang ayah mengajak mereka keluar untuk bergabung bersama yang lainnya. disisi lain sang bayi yang bernama Aditya itu sedang menangis digendongan sang ibu, Maryam dan Hary menggantikan sang ibu untuk menyiram tanaman dan menyapu halaman. sang ayah yang datang dengan kedua anaknya. "Bun, Adit kenapa?" tanya sang ayah. "biasa yah rewel sebelum tidur" ucap sang ibu dengan kekehan kecilnya sambil menidurkan sang bayi dipundaknya, bayi itupun mulai terlelap. "Lala sama Milan udah mandi?" tanya sang ibu lembut. "udah Bun" ucap Lala dan Milan serentak. sang ibu pun tersenyum kearah mereka berdua dan mengacak pelan rambut Milan. "Bun, kak Maryam sama bang Hary dimana?" tanya sang ayah. "mereka didepan, bunda kekamar dulu ya" ucap sang bunda sambil berjalan menuju kamar. sang ayah pun mengajak kedua anaknya keluar. "bang Hary!" teriak Lala dan langsung menghampiri abangnya yang duduk diteras beristirahat karena barusan selesai menyapu halaman. "eh adik Abang udah mandi ya, wangi banget" ucap Hary sambil memeluk Lala dan menciumi rambutnya. "udah bang" jawab Lala bangga sambil memeluk erat Abang kesayangannya itu. "kak, nanti malam bantuin Milan ngerjain pr ya" ucap Milan memelas pada Maryam yang sedang mematikan keran air untuk menyiram tanaman. "iya nanti kakak bantuin" ucap Maryam sambil tersenyum tipis kearah Milan. sang ayah yang melihat interaksi anak anak nya pun merasa sangat bahagia dan bersyukur. "yah" panggil Hary saat sang ayah duduk disamping kanannya. "iya bang ada apa?" jawab sang ayah. bersamaan dengan Lala pergi dari sisi kiri Hary, menghampiri kakaknya yang sedang melihat bunga bunga yang cantik itu bersama Milan. "Abang mimpi hal yang buruk tadi malam" ucap Hary. "ha Abang mimpi apa rupanya?" ucap sang ayah mulai penasaran. "tadi malam Abang mimpi merayakan ulang tahun Adit tapi ayah tidak ada disana dan semua orang terlihat sedih" ucap Hary mulai menceritakan mimpinya dengan nada lesu. "itu hanya mimpi, mungkin saja ayah lagi dikamar mandi" canda sang ayah pada Hary, hal itu membuat anak laki laki itu tertawa kecil bersama dengan sang ayah. "semuanya masuk sudah mau Maghrib" ucap sang ibu didepan pintu. "iya Bun" ucap sang ayah serentak dengan keempat anaknya. hal itu sudah biasa tapi mereka tetap tertawa jika mendengarnya. mereka pun tertawa bersama sama di senja yang indah itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

SESAL (Alasan Menghilangnya Istriku)

read
13.1K
bc

Menantu Dewa Naga

read
177.5K
bc

Si Kembar Mencari Ayah

read
29.8K
bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
861.3K
bc

KEMBALINYA RATU MAFIA

read
11.9K
bc

Aku Pewaris Harta Melimpah

read
153.7K
bc

Aku Pewaris Keluarga Hartawan

read
146.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook